Si Pohon Pepaya

Si Pohon Pepaya

     Dengan iseng ibuku menaburkan biji pepaya, tepat di samping rumah (ruko) tempat kami bekerja, karena masih terdapat lahan yang luas untuk biji-biji tersebut. “Ya elah mam, kalo disebarin acak gitu emang yakin langsung tumbuh???” “Ini Indonesia, tongkat aja bisa jadi tanaman” seru ibuku.

Beberapa bulan kemudian beberapa pohon pepaya itu tumbuh. Beberapa tumbuh secara normal. Namun perhatianku berpaling pada salah satu yang terlihat “kurang” atau bahkan “ tidak “ layak tumbuh. Pertumbuhan batangnya yang melengkung (karena mungkin salah posisi penyebaran biji ) membuatku pesimis akan bagaimana jadinya pohon ini kelak.

Hujan, petir dan angin kencang membuat semua pohon ambruk, terkecuali pohon yang kunilai kurang layak bentuk batangnya ini. Aneh, kenapa ya….. Keanehan dimataku, ternyata adalah hal yang biasa dimata tetangga kami dan dia memberikan sokongan berupa kayu penyangga sehingga batang pohon dapat tumbuh keatas.

“Ya, bertumbuh kan belum tentu berbuah” pikirku dalam hati. Berlanjut seiring berjalannya waktu, mulai muncul lah buah-buah pepaya tersebut, semakin hari semakin bertambah, ranum….. Kenyataan justru berbalik dari dugaanku……. Seperti terlihat pada gambar….

Singkat kata, saat panen buahnya bisa kami (termasuk tetangga) bisa kami konsumsi karena sangat manis dan sehat tentunya, tanpa jenis pestisida apapun alias alami. Pohon yang dulunya kukira “gak banget” sekarang menjadi “gue banget”.

Seandainya sang pohon bisa mendengar betapa aku berpandangan kurang pantas tentang dia, mungkin hari ini aku akan sakit akibat buah beracun yang dihasilkannya sebagai wujud kekesalannya padaku, namun yang terjadi justru sebaliknya, buah yang besar, segar, manis, dan menyehatkan.

Satu pelajaran lagi yang kupelajari lewat kejadian ini. Tidak dipungkiri, ada aja orang yang sepele, berpandangan rendah, menganggap remeh dengan kualitas diri kita. Namun, seperti yang pernah kubaca dalam satu buku motivasi. “Terkadang menjadi tuli itu jauh lebih baik”. Memilih untuk “tidak mendengar” alias mengabaikan perkataan sepele, buruk, penjengkalan yang menjengkelkan dari orang lain. “Show them your quality”, pasti ada sokongan dari mana aja (seperti sokongan kayu yang diberikan sang tetangga) kemudian hal itu yang membuat mereka “terdiam” dan tidak jarang malah memuji kualitas kita.

Ini bukan hanya gombal kata – kata mutiara belaka, aku sendiri sudah membuktikan, bagaimana membuat “ si penyepele” itu “terdiam” dan bahkan balik memuji, walaupun yang namanya sukses hidup kita bukanlah akhir, namun tetap perjalanan, masih akan lebih banyak pelajaran dan tantangan kedepannya……

Show your quality guys……!!

Inspiring Love Story

The Next Three Days, inspires  me “ What The Love Is”

 Tanya   : Kenapa memilih topik Cinta?

Jawab  : Karena aku sudah cukup umur untuk membicarakannya

mom, dad , and son Kebayang rasanya bagaimana di salahkan alias dituduh dan bahkan harus menanggung akibat dari kesalahan yang tidak kita perbuat. Benar-benar tidak ada celah untuk membela diri. Kebahagiaan yang dibina selama ini menjadi sirna. Yang ada hanya perasaan sedih, panik, bingung. Dan harus dihadapi, harus dijalani dan harus ditanggung dalam kurun waktu yang sangat lama.

Mungkin beberapa dari kita pernah mengalaminya. Tapi bagaimana kalau kasus pembunuhan yang dituduhkan pada kita??? Hal itu yang dialami oleh Laura (Elizabeth Banks) dalam film The Next Three Days.

Segala kemungkinan seolah-olah tertutup bagi pasangan Jhon Brennan ( Russel Crowe) ini. Pasangan ini sangat yakin bahwa sang istri tidak bersalah. Namun, hanya mereka berdua, ya.. hanya mereka berdua di dunia ini yang meyakini hal itu. Bahkan sang pengacara yang seharusnya membantu mereka malah  menyerah dan membuka kemungkinan bahwa sang istri berkepribadian ganda, jadi tidak tertutup kemungkinan untuk menjadi seorang pembunuh apalagi sang istri sempat sebelumnya terlibat perdebatan dengan si korban . Hal ini membuat sang suami marah dan berputar otak mencari jalan keluar.

Anak, senyum, semangat yang dilandasi oleh cinta yang tulus dari sang suamilah yang membuat Laura bertahan. Namun dilubuk hatinya masih terdapat duka yang mendalam karena sulit menerima kenyataan kalau dia akan lebih lama lagi di penjara. Depresi berat yang dirasakannya membawa Laura pada tindakan mengerikan,  bunuh diri !!!!!. Untung dengan cepat para dokter dan suami turut menolongnya untuk tetap bertahan hidup.

Bagi sang suami yang adalah seorang dosen, lari dari penjara adalah satu-satunya jalan untuk melepaskan mereka dari kurungan lahir batin itu. Segala strategi dirancang dengan rapi oleh sang suami, berbagai skenario bahkan yang terburuk sekalipun sudah masuk dalam rencananya.

Rencana ini disampaikan Jhon pada istrinya.. Bukannya senang, sang istri malah makin panik dan meragukan kesiapan Jhon yang nota bene berlatar belakang sebagai seorang dosen. Segalanya dilakukan sesuai rencana. Bahkan sang istri terkejut ketika ternyata benar-benar dimulainya rencana tersebut. Disinilah Laura mulai sulit menaruh kepercayaan pada sang suami, Jhon menegaskan kalau hal ini juga dilakukan untuk anak mereka. Kurang lebih dua per tiga dari rencana mereka berhasil dilakukan. Ditengah kepuasan keberhasilan sebagian rencana mereka, Laura mulai meragukan Jhon. Sang istri membuka pintu mobil dan berusaha keluar karena sulit untuk membuktikan rencana yang dibuat suaminya akan sepenuhnya berhasil. Adegan paling seru ini sangat membuat jantung berdenyut kencang , lagi-lagi ujian terberat itu harus dibuktikan oleh Jhon, dan mereka memilih untuk berhenti sejenak, memikirkan kembali, dan akhirnya melanjutkan skenario selanjutnya.

Setelah menjalaninya, mereka behasil lari dari penjara dan bahkan lari dari negara tersebut. Ya,…menurutku mereka berhak mendapatkan kebebasan, Karena mungkin dunia ini kejam, namun tidak kejam sekali. Mungkin hanya kejam saja, kalaupun harus jatuh, kan tidak harus tergeletak. Cinta yang tulus dari Jhon untuk Laura dan anak semata wayangnya membawa mereka keluar dari penderitaan yang tidak seharusnya mereka tanggung. Apakah ini juga menunjukkan kalau ternyata ada keadilan di dunia ini ? Salut banget buat film ini…………